Sabtu, 31 Mei 2014

Wisata Bangkok Pattaya (Mei 2014)


Perjalanan Saya dan istri ke Thailand ini kami rencanakan 5 hari 4 malam, 27 sampai 31 Mei 2014, Selasa sd Sabtu (kebetulan Selasa dan Kamis libur, sehingga dengan cuti 2 hari dapat libur 6 hari). Persiapan yang kami lakukan mulai dari pemesanan pesawat dan hotel melalui www.traveloka.com dan agoda.com. Kami dapat flight yang murah yaitu Tiger Mandala Air, berangkat tgl jam 27 Mei 07:00 dan pulang 31 Mei jam 12:35 melalui bandara Suvarnabhumi. Karena perjalanan Pattaya Suvarnabhumi memerlukan waktu 1.5 sampai 2 jam dan bus dari pattaya baru berangkat jam 09:00, jadi kami memutuskan akan ke Pattaya terlebih dahulu baru ke Bangkok agar saat pulang nantinya waktunya longgar untuk ke Suvarnabhumi. Pemesanan ticket Suvarnabhumi-Pattaya dan Pattaya-Bangkok pun kami lakukan secara on line di www.belltravelservice.com karena pemesanan secara on line lebih murah dari pada order langsung di tempat. 

1. Perjalanan hari pertama, 27 Mei 2014.
Berangkat dari Taman Harapan Baru, Bekasi jam 04:00 sampai di bandara Soekarno-Hatta jam 05:10 di terminal 3. Check-in international hanya ada 2 counter untuk semua flight, sehingga antrinya cukup panjang. Selesai Check in jam 6:15. Karena Tiger Mandala tidak memberikan snack apalagi makan, kami membeli sarapan dulu di Bakmi GM yang lokasinya pas di depan area entrance boarding. Boarding jam 07:00 dan kami sampai di bandara Suvarnabhumi jam 11:20. Kondisi bandara dah dapat dipastikan lebih baik dari Soekarno hatta, tapi menurut saya masih kalah dibandingkan bandara Changi Singapore, Incheon Korea atau bandara international Hongkong.

Sambil menunggu bagasi tak lupa kami berpose ria di area baggage claim. 

Selesai ambil bagasi, keluar dari suvarnabhumi (masih di dalam gedung bandara), kami belok kiri turun ke lantai 1 melalui escalator dan menuju ke pintu exit 8. Di situ telah siap petugas belltravel. Karena jadwal bus ke pattaya jam 12:00 (berangkat setiap 2 jam), sambil menunggu kami menikmati makan siang di Magic Food Court  dan pilihan kami jatuh pada Tom Yum seharga 45 baht (Rp 17.000,-).

Bus berangkat dari Suvarnabhumi jam 12:05. Suasana perjalanan Suvarnabhumi-Pattaya mirip dengan Toll Jakarta- Bandung, berupa tanah pertanian dan perbukitan dan kami tiba di Hotel Baboona Frontbeach Living Pattaya jam 13:45.  Terasa lepas dari belenggu panasnya udara Pattaya yg begitu menyenggat kulit, kami mencoba menikmati kamar hotel dengan menyetting suhu AC 16 derajat celcius. Jam 14:30 turun ke lobby hotel dan menanyakan ticket Tiffany Show dan hotel menawarkan dengan harga 1000 baht. Wah mahal sekali !! Mending beli langsung aja di tempat acara langsung. Keluar pintu hotel langsung terlihat bentangan pantai dan sudah pasti kami photo-photo dulu lah ...
Dari situ kami berjalan menuju tempat Tiffany Show yang jaraknya sekitar 200 meter dari hotel. Di tengah jalan kami membeli Mangga Thailand di tukang buah gerobak seperti di Indonesia 1 buah seharga 20 baht. Dalam perjalanan kami juga menemukan beberapa tour agent yang menjual ticket Tiffany Show dengan harga 700 baht. Tapi tekat kami dah bulat pengin membeli di tempat show saja. Tapi anehnya harga di tempat show mahal juga seharga 1000 baht juga, sehingga kami memutuskan beli melalui tour agent yang posisinya pas di depan Tiffany Show seharga 700 baht. Mereka kayaknya kontak ke Tiffany (pakai bahasa Thailand yang kami tidak tahu artinya) dan salah satu mereka mengambil ticket ke Tiffany sehingga kami harus menunggu sekitar 10 menit. Ajaib memang, dan sebelumnya memang kami tidak bisa pesan ticket secara on line di internet. Kami memilih pertujukan yang jam 19:30.

Wah, berarti masih punya waktu nih buat jalan-jalan dulu. Dengan berpegang pada konsep malu bertanya sesat di jalan, kami bertanya kepada petugas tour agent bagaimana caranya pergi ke Royal Garden. Untuk menuju ke Royal Garden harus naik Songthaew (mobil pick up tapi diberi atap dan rail di kanan kirinya) yang tarifnya 10 baht sekali jalan, jauh dekat sama. Cara turun dari Songthaew ini cukup tekan bel yang ada di area penumpang yg tersedia sekitar 6-8 bel.



Sampailah kami di Royal Garden Plaza, dan sesuai itenenary kami langsung menuju ke museum Reply's believe it or not di lantai 2. Dari brosur saya dapat informasi bahwa di dalamnya ada sapi berkepala 2, tengkorak manusia yg mengkerut, ikan bebrbentuk seperti manusia dan lain-lain. Namun dengan harga ticket 600 baht per orang sepertinya nggak worthed shg kami memutuskan untuk tidak masuk. Di lantai ini ada juga wahana lain seperti theater 3D dan ada juga Louis tussauds. Karena kami sudah membeli ticket murah Madame Tussaud di  Bangkok (380 baht via on line), maka kami hanya berphoto2 saja dengan patung lilin Mr Bean yg dipajang di depan museum dan photo di depan Royal Garden Plaza.


Dari Royal Garden Plaza, kami menelusuri sepanjang jalan pattaya saisong yang banyak ruko jualan souvenir dan fashion. Sepanjang jalan ini juga ada nice market, mike shopping mall, pattaya night bazaar, dan pattaya central festival. Karena udara panas banget kami membeli es cream gelato rasa strawberry yogurt 40 bath dan martabak pisang coklat 45. Es cream gelato-nya masih enakan yang di Denpasar. Salah satu souvenir yang kami beli adalah tempelan kulkas berupa belalang (penginnya sih cari lopster, udang dan kupu-kupu seperti yg pernah saya tahu dari teman, tetapi tidak kami temukan).


Kami keliling di tempat shopping sampai jam 18:30 untuk selanjutnya naik Songthaew sekali naik ke Tiffany show yang kami tempuh sekitar 10 menit. Show dilakukan di lantai 2, dan di depan aula kami menukar kupon soft drink sambil berphoto dengan patung2 yang dipajang di depan aula.
Tiffany show tidak boleh diphoto atau direkam, bahkan ketika posisi handy cam-ku stand by di tangan aja (dalam posisi off) mereka minta dimasukkan ke dalam tas. Acara Tiffany show berlangsung sekitar 1 jam terdiri dari tarian dan lipsing dengan tata panggung, tata background yang bervariasi dan costum yang gemerlap. Pemain Tifanny show semua laki-laki (dan lady boys) dan walaupun sebenarnya cukup mahal tetapi kalau dah sampai Thailand rasanya sayang untuk dilewatkan. Pertunjukannya juga cukup menarik, tetapi memang masih jauh lebih menarik Devdan Show Tresure Archipelago di Bali baik dari sisi tata panggung, variasi seni, jenis atraksi, trik maupun pengemasan show secara keseluruhan. Tapi Devdan show memang harga ticketnya juga jauh lebih mahal, 2 kali lipat lebih. Selesai acara pertunjukkan dilanjutkan dengan sesi photo-photo di depan gedung pertujukkan dengan harga permintaan photo bervariasi antar pemain.

Selesai dari Tiffany show kami kembali ke hotel Baboona Frontbeach Living melalui jalan pintas (kebetulan ada Songthaew yang lewat jalan pintas). Kalau mau lebih banyak menimkati suasana sepi dan suasana pantai lebih baik menginap di hotel di sepanjang pattaya  beach, tetapi kalau lebih suka tempat yang hingar bingar dan shopping lebih enak cari hotel di sepanjang jalan pattaya saisong rd, yang salah satunya hotel Ibis. Selesai mandi dan badan fresh kembali, kami jalan lagi ke walking street untuk cari makan malam dan melihat suasana walking street di malam hari. Namun karena di Thailand sedang diberlakukan jam malam terkait kudeta militer yg dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan perdana menteri Yingluck Shinawatra yang mana aktifitas malam hanya diperbolehkan sampai jam 22:00, banyak toko yang sudah tutup dan beruntung kami masih bisa makan di Mc Donald. Kami kembali sampai di hotel jam 23:00.

2. Perjalanan hari ke dua, 28 Mei 2014.
Kami mulai sarapan pagi jam 08:00, dan menu sarapan di set di serambi hotel Baboona sehingga kami bisa menikmati makan pagi dengan melihat area pantai. Menu pagi ini ada nasi goreng, potato, aneka crunch, aneka kue, aneka buah, aneka juice, aneka es dan salad, dan pilihan saya mendarat pada potato, juice jahe, nasi goreng dan manggo sticky. Manggo sticky berupa ketan yg diolah dengan santan sehingga sangat gurih dipadukan dengan irisan mangga thailand yang sangat manis.



Selesai breakfast dengan bermodalkan tourist map yg kami dapatkan dari hotel, kami dengan mantap naik songthaew menuju Budha hill. Naik Songthaew 2 kali (2 x 10 baht) dilanjutkan dila njutkan naik ojeg 20 baht ke puncak bukit. Dari atas Budha hill ini kita bisa photo dengan backgound pantai. Kami sampai di Budha hill masih sangat pagi (8:40) sehingga suasana di Budha hill masih sepi dan enak buat photo-photo. Masuk ke Budha hill ini gratis.






Kami berada di Budha hill hanya sekitar 30 menit, kembali naik ojeg dan Songthaew menuju Sanctuary of Truth. Dari Budha hill naik Songthaew 2 kali dilanjutnya naik ojeg juga dengan tarif 20 baht per orang. Masuk ke Sanctuary of Truth ini bayar 600 baht per orang, dan di dalamnya ada beberapa permainan seperti menunggang kuda, naik boat, massage dll dengan harga paket 1200 baht. Kami ambil yang hanya ke Sanctuary of Truth saja. Sanctuary of Truth merupakan Wihara dengan arsitektur yang sangat unik, semua terbuat dari kayu berukir dan berada di tepi pantai. Konsepnya mirip dengan prambanan dengan relief berceritakan ramayana. Untuk menuju ke Sanctuary of Truth ini kita harus menuruni bukit dengan tangga yg juga terbuat dari kayu.





Di Sanctuary of Truth ini kami juga disuguhi sendra tari yang menggambarkan kehidupan masyarakat Thailand sambil menikmati juice mangga murni yang rasanya meledak di mulut.

Kami selesai menikmati keindahan Sanctuary of Truth jam 12:00. Lokasi Wihara ini masuk ke dalam perkampungan, dan tidak ada kendaraan umum yg melewatinya. Jadi untuk pulang alternatifnya nebeng sama kendaraan tourist yang lain, naik taxi yang disediakan sanctuary atau naik ojeg dengan menunggu tourist lain yg datang naik ojeg, dan pilihan kapi jatuh pada alternatif yang kedua, yaitu naik taxi menuju ke hotel dengan tarif 150 baht yang ditempuh dalam waktu 15 menit. Kami harus kembali lagi ke hotel karena baterai hand\y cam low baht (kami lupa ngecharge di malam sebelumnya).

Kami istirahat di Hotel sekitar 2.5 jam sambil ngecharge handy cam, kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi ke Art of Paradise dengan jalan kaki (jarak museum lukisan ini sekitar 200 meter dari hotel). DI tengah jalan kami mampir makan siang di KFC. Biaya ticket masuk museum lukisan ini 300 baht per orang. Namun tarif ini tidak mahal karena banyak sekali object yang dapat dijadikan tempat berphoto di dalamnya. Di bawah ini beberapa photo yang saya anggap bagus.


















Selesai dari Art of paradise kami melanjutkan shopping di centra centre, berupa mall dan istriku dapat baju sedangkan aku masuk ke supermarket beli bumbu tom yum, minuman dan es krim potongan vegetable (seperti jagung dan kacang panjang). Malam kedua ini kami akhiri dengan makan malam mix seafoad, seperti telor dadar tetapi berisi seafood dengan harga 80 baht dan tidak lupa minum juice mangga thailand yang terkenal manis.


3. Perjalanan hari ke tiga (29 Mei 2014)

Seperti hari sebelumnya kami breakfast jam 08:00 pagi dengan pilihan menu yang sama. Kami dijemput pihak travel belltravel service jam 08:30 dan menuju pool belltravel sekitar 10 menit dan bus berangkat tepat jam 09:00 menuju Bangkok. Bus belltravel ini kondisinya bagus dan bersih, sheet bisa digeser dan semua sheet di lengkapi dengan belt. Sebelum bus berjalan, petugas memastikan bahwa semua penumpang telah memasang beltnya masing-masing.


Di Bangkok kami menginap di Hotel  Miramar 1 hari, hotel Ibis siam 1 hari. Kami masuk hotel Miramar jam 13:00 dan langsung naik tuk-tuk (semacam bemo, mobil roda 3) menuju ke Wat Phra, Wat Arun, istirahat di sungau Chao Phraya. Untuk Grand palace kami nggak masuk karena tiketnya ka mi rasa terlalu mahal (500 baht per orang). Untuk Wat phra (Wat Po), harga ticketnya hanya 100 baht.












Dari Chao Phraya kami menuju kawasan shopping khaosan road dengan naik bus dengan tarif 12 baht dan makan siang di Mc Donald di Khaosan road. Menurut saya Khaosan Road ini kurang bagus untuk dikunjungi karena barang2 yang dijual banyak dijumpai juga di tempat lain. Dari khaosan road ini kami naik bus keliling kota dan terakhir menuju ke China town. Kami agak kesulitan mencari China town karena hampir semua orang yang saya tanya tidak tahu dan informasinya siampang siur. Ditambah adanya Jam malam di Bangkok yang lebih awal dibandingkan di Pattaya, akhirnya kami hanya pulang ke hotel dan makan malam KFC di samping hotel. Yang agak menggelitik juga adalah sign di dalam bus yang berisi larangan untuk berbuat aneh2 di dalam bus he he he ....


4. Perjalanan hari ke Empat (30 Mei 2014)

Berangkat dari hotel Marimar jam 7 menuju ke stasiun MRT Hua lampong naik tuk-tuk dengan harga 80 baht. Naik MRT transfer ke BTS (Sky train) turun di stasium national stadium. Hotel Ibis pas di depan stasiun ini.



Kami langsung Check In dan langsung keluar menuju Siam Discovery (madame tusaud). Sambil menunggu madame tussaud buka jam 10:00, kami narsis dulu dan sarapan di restaurant thailand Marina yang lokasinya di seberang siam Discovery dan menu favorit terpilih adalah Tom Yum Kung.






Jam 10:00 tepat kami masuk ke Madame Tusaud. Keistimewaan madame tussaud thailand dibandingkan dengan madame tussaud lain yg pernah saya kunjungi (madame tussaud Hongkong dan madame tussaud Shanghai) adalah di pintu masuk museum ini langsung bertemu dengan patung lilin presiden RI pertama Soekarno. Patungnya sih kayak nggak mirip (secara patung ini posisinya sedang tersenyum, sedangkan photo yg sering saya lihat Bung Karno sedang pasang muka serius, atau malah versi film G30S/PKI malah diperankan dengan orang dengan wajah yg sangat berbeda). Hampir semua wisatawan indonesia yg berkunjung ke sini pasti menyempatkan diri berpose dengan Soekarno. Berikut hasil narsis kami di madame tussaud.











Selesai di madame tussauds, agenda yang tersisa adalah shopping. Kami menuju MBK kemudian lanjut pratunam. Pusing banget ngelihat pilihan baju, tas, sepatu dan perlengkapan wanita yang berjibun ini. Tapi dari sekian banyak ternyata susah banget nyari yg cocok. Wal hasil akhirnya yg dicari dapat juga sampai jam 16:00. Dari Pratunam naik bus kota menuju ke stasium BTS terdekat (Ratchthewi) dan langsung meluncur ke saphan taxin sekitar 15 menit. Malu jadi orang indonesia, malaysia, singapore dan thailand sudah punya MRT dengan bagusnya, sedangkan jakarta baru punya trans jakarta yang bukannya mengurangi kemacetan malah menambah kemacetan. Dari saphan taxin kami naik boat gratis manuju Asiatique. Asiatique adalah tempat santai yg dilengkapi oleh berbagai macam masakan dari berbagai negara (thailand sendiri, vietnam, italy dll) disertai dengan shopping center yang menjajakan makana kering, souvenir hingga fashion. Terakhir kami tutup dengan makan malam, dan pilihan favorit kami tetap masakan thailand, tom yum shrimp.






5. Hari Ke Lima (31 Mei 2014)

Berangkat dari hotel Ibis jam 7:30 naik taxi ke bandara 300 baht. Sampai bandara jam 08:00 dan ternyata check in Mandala baru bisa dilakukan jam 09:30. Ahirnya narsis dulu di bandara, brekfast dengan spaghetti 80 baht dan setelah check in jalan-jalan di mall banxdara, terakhir makan siang Beef Curry di restaurant thailand sebagai menutup. Penerbangan on time dan tiba di Jakarta kembali jam 16:00.

Febry dan Kunto