Hari Pertama (31 Des 2014)
Berangkat ke
Dubai dari Soeta penerbangan jam 00:15, tanggal 31 Des 2014. Tiba di airport
Dubai langsung menuju hotel Phoenicia naik MRT turun di stasiun Barniyas
square. Karena kami mau jalan-jalan keliling kota kami memilih menggunakan
ticket terusan red nol card seharga 22 dirham per hari. Ticket ini berlaku
untuk MRT, tram dan bus kota. Hotel Phoenicia terletak tepat di depan stasiun
Barniyas square. Salah satu kunci kenyamanan kalau kita jalan-jalan di negara yang
ada stasiun MRTnya adalah pilih penginapan di dekat stasiun kereta.
Tiba di hotel
jam 08:00 belum bisa check in, jadi kami titip tas dan coba jalan keliling kota
di sekitar hotel yaitu ke Deira Gold City dan kembali lagi ke hotel jam 10:30.
Habis makan siang di KFC samping hotel terus tidur siang terlebih dahulu.
Hadeuh dah jauh-jauh ke Dubai malah tidur siang di hotel he he … Bukan begitu soalnya kami nanti malam
mau tahun baruan takut mengantuk J.
Berangkat
dari Hotel jam 3 menuju ke Dubai mall tentunya dengan naik MRT. Dari stasiun
kereta ke Dumai mall relatif jauh, tetapi karena ada pedestrian bridge yang
dilengkapi AC dan escalator horizontal ditambah pula kita bisa cuci mata dengan
sesama pejalan kaki yang berasal dari seluruh penjuru dunia, kami rasakan asyik
juga.
Di Dubai mall
ini kami nggak belanja sama sekali xixixixi…, cuma photo-photo doang. Object
yang bisa dijadikan background untuk berphoto diantaranya: Aquarium raksasa,
water fall, taman depan mall lengkap dengan gedung Burj khalifa, Ice skating, dan
the souk (mall dengan nuansa tradisional).
Aquarium Raksasa
The souk, tradisional market
The souk, Mado Restaurant
The Souk, Replika Fosil Dinosaurus
Narsis di depan Dubai Mall
Narsis berdua di depan Dubai mall
Tempat Ice Skating Di Dubai Mall
Water Fall, Dubai Mall
Di mall ini juga ada pembagian balon tahun baru secara gratis dan bisa berphoto-photo dengan bingkai tahun baru secara gratis pula. Capek deh … serba yang gratis nih maunya .. ha ha …
Di mall ini
kita juga bisa melihat water fountain, yang dimainkan 2 jam sekali dengan
durasi waktu sekitar 5 menit.Berikut photo dan videonya.
Dubai Water Fountain
Video water fountain ada di https://youtu.be/M7KbdjW-sNg
Waktu
menunjukkan jam 22:00. Wah jadual firework masih lama. Tapi kira-kira dimana ya
yang bisa melihat kembang api dengan jelas? Akhirnya kami menuju ke luar mall
dan mencari tempat di jembatan yang dapat melihat burj khalifa secara utuh. Burj Khalifa adalah gedung tertinggi di Dunia yang selesai dibangun tahun 2008 dengan tinggi 830 meter dan tetap sebagai gedung tertinggi di dunia hingga sekarang.
Suasana di sekitar Burj Khalifa menunggu kembang api
Dan akhirnya kembang api dinyalakan tepat pukul 00, 01 Jan 2015 dengan durasi sekiar 7 menit. Berikut saya sertakan photo dan videonya.
Video ada di
https://www.youtube.com/watch?v=TfuprcPmOkY
Hari ke dua (1 Jan 2015)
Itenenary hari ke dua ini lumayan banyak dan bervariasi baik dari tempat wisatanya maupun transportasi yang digunakan. Mulai ke palm jumairah (hotel atlantis), Burj Al Arab, Mall of emirates sampai Miracle garden. Perjalanan dimulai naik kereta Metro ke stasiun damac, dilanjutkan naik tram (semacam metro juga tetapi lebih kecil) turun di stasiun Jumairah. Dari stasiun ini harus berjalan menuju ke stasiun monorail dan menuju ke hotel atlantis dengan naik monorail.
Palm jumairah berupa pulau buatan dibentuk seperti pohon palem dan di setiap daun-daunya berupa kompleks perumahan. Berikut lukisan jumairah yang dibuat dengan puzzle batu. Lokasi A meupakan stasiun awal monorail sedangkan posisi B adalah lokasi hotel atlantis.
Palm Jumairah
Dan berikut hotel atlantis yang photonya saya ambil dari dalam monorail.
Hotel atlantis
Main-main di pantai di hotel atlantis sepertinya asyik juga, tetapi ternyata pantai ini hanya untuk tamu hotel. Di samping hotel atlantis ini juga ada permainan water adventure.
Dari atlantis ke Burj Al Arab kembali naik Monorail ke jumairah, lanjut naik tram lagi ke al Faqauh, lanjut naik bus turun di depan hotel Burj Al Arab. Naik Bus dan tram gratis (paket ticket red nol card), sedangkan untuk naik monorail harus bayar lagi.
Hotel bintang 7 Burj Al Arab.
Burj Al arab ini lokasinya pas di depan Wild wadi, semacam dunia fantasi / Disney landnya Dubai. Tapi harga ticket masuknya juga mahal banget. Dengan alasan waktu sangat terbatas (red: harganya mahal), maka kami memutuskan tidak masuk. Gak worthed banget gitu loh, kalau dunia fantasi aja di Ancol sepertinya juga tidak kalah :)
Air terjun di depan Wild Wadi
Dari Burj Al Arab, target berikutnya adalah Mall of Emirates dengan naik bus kembali turun di Dubai Internet City, naik Metro lagi turun di Mall of Emirates. Mallnya cukup megah dan kami mampir untuk sholat Dzuhur di lantai 4. Lantai 4 ini khusus untuk masjid yang mana masjid untuk pria dan wanita lokasinya dipisah. Berbeda dengan mall-mall di negara lain, mall di Dubai masjidnya sangat luas dan sangat nyaman buat sholat.
Mall of Emirates
Dari Mall of Emirates lanjut ke Miracle garden. Untuk menuju ke Miracle garden tidak ada metro, tram atau monoral yang ke sana, bus pun tidak ada yang sampai ditujuan. Jadi kami naik bus turun di halte motor city management, lanjut naik taxi ke miracle garden dengan tarif 15 Dirham. Namun kami agak kesulitan untuk mendapatkan taxi karena semua taxi yang kami hentikan tidak bersedia mengantarkan kami ke Miracle Garden. Ada apakah gerangan? Mereka mengatakan bahwa jalanan ke Miracle Garden sangat macet sekali. Kami sempat putus asa dan membayangkan kemacetannya apa kayak di Puncak ya? Tapi dengan asa yang tersisa kami menghentikan taxi yang ke lima dengan tanpa harapan. Jawabannya sama, gak mau. Tapi dengan tawaran kami mau bayar lebih dan bersedia diturunkan sampai ditemukan kemacetan, akhirnya kami dipersilahkan naik.
Dan ternyata jalanan yang dibilang macet itu kalau di Indonesia gak ada artinya, macet paling cuma sepuluh menit doang??? Tapi walaupun hanya 10 menit tapi memang wajah driver taxinya memang sudah kelihatan setress banget, bagaimana kalau dia tinggal di jakarta ya? ak kebayang tuh :)
Alhasil kami sampai juga ke Miracle Garden. kami jalan-jalan di Miracle Garden sampai waktu maghrib. Memang sangat indah. Bunga-bunga tertata rapi dan ditempel di berbagai bangunan rumah dengan berbagai model. Berikut photo-photo narsis kami yang berhasil mengurangi keindahan taman bunganya ha ha ha ....
Hari ke 3, 2 January 2015
Itenerary hari ke 3 adalah shopping di gold souk, Deira Gold City. Ahh kata-katanya sih shopping tapi beli emasnya berapa sih? Ahh ntar kalau aku katakan di sini pasti dikiranya sombong, jadi gak usah lah ya? (padahal nggak beli apa-apa juga ha ha ha....).
Soal harga rasanya mirip dengan di indonesia. Tapi orang bilang memang kualitasnya yang lebih baik. Nggak tahu juga benar atau nggak. Tapi yang jelas memang yang jualan buanyak banget yang dijual juga buanyak banget.
Banyak banget kan emasnya?
Untuk harga relatif sama antar toko, bahkan harga emas duniapun dipajang di depan souk. Tapi memang masih bisa ditawar sih, tergantung keuletan kita menawarnya. Lumayan sih dapat discountnya .... ups ketahuan deh kalau beli sesuatu ... :)
Selesai shopping balik ke hotel dengan jalan kaki secara lokasinya memang tidak jauh dari hotel. Di sekitar perjalanan juga bisa ditemukan beberapa toko souvenir yang khas dubai seperti gantungan kunci, dan miniatur gedung-gedung dubai Burj al arab, burj khalifa, dan lain-lainnya.
Untuk ikut Dun bushing kita harus pakai tour agent. Kita
tidak bisa berangkat sendiri karena selain transportasi menuju lokasi sulit, di
tempat lokasi Dun Bushing juga tidak ada service untuk ikut Dun Bushing. Saya
memakai agent yang disediakan oleh hotel (bisa juga pakai agent dari promo yang
bisa kita dapat di stasiun kereta, yang biasanya lebih murah). Petugas dari
agent akan jemput kami di hotel (kami janjian jam 14:00). Kalau mau ambil video
perjalanan Dun bushing dengan jelas, pilihlah duduk di depan, mobil yang dipakai
jemput ke hotel sama dengan mobil yang dipakai untuk Dun bushing.
Dun Bushing bisa dilakukan pada pagi hari dan sore hari,
hanya saja kalau pagi acaranya hanya murni Dun Bushing saja, sedangkan kalau
sore hari kita bisa menikmati sun set dan ada acara makan malam di tenda camp
lengkap dengan menikmati beberapa menu jajanan Dubai, minum soft drink + coffee
sepuasnya dan naik onta gratis.
Di titik start Dun Bushing
Di atas photo di area
start Dun Bushing, banyak orang sedang rally padang pasir kita temui di sini. Tapi
untuk Dun bushing kita harus menembus gunungan padang pasir dengan jarak yang
cukup jauh. Padang pasir untuk dun bushing ada 3 warna: merah, putih, kuning. Kali ini saya di area dun bushing dengan pasir warna merah.
Dun bushing dimulai, karena saya sedang bersama istri, maka
saya duduknya di tengah (bukan di depan, samping driver). Jadi untuk ambil
video relative sulit. Pengalaman yang tak terlupakan tentunya, bagaimana mobil
naik dan turun gundukan padang pasir sesuka drivernya. Dan sepertinya driver
punya target agar penumpangnya teriak-teriak karena ngeri J, dan dia berhasil ha
ha ….. Berikut photo sun set dan videonya.
Memulai hubungan dengan menyatakan Cinta
Cinta diterima dan pose kemenangan
Kalau dah diterima terus kapan nikahnya?
Oke deh kalau semuanya dah jelas aku ikut mau dibawa kemana?
OK, kita pergi naik onta ya? Yakin ontanya bisa berdiri nih?
Alhamdulillah ya, onta ternyata perkasa juga ha ha ....
Harusnya acara malam berupa Belly dance, tapi berhubung kami datang pas hari jumat jadi acara belly dancenya ditiadakan untuk menghormati hari jumat. Mungkin tuhan menjaga mata ini ..., he he
Febry dan Kunto