Kamis, 25 Desember 2014

Singapore ke-2 (29-30 Nov 2014)

Singapura, 29-30 Nov 2014

Ketika hati telah menjadi satu

Awan hitam telah berganti dengan langit biru
Tiada kebencian apalagi balas dendam
Yang ada hanyalah cinta
Di rumah yang penuh dengan taman idaman
Sekalipun bola api melanda jiwa
Tak kan mempan membakar air cinta
Ku mau cinta ini tetap ada
Sampai ku kembali lagi bersama naira


Puisi ini menggambarkan perasaan hati ini. Ku nyaman sekali bekerja di tempat aku bekerja sekarang, di Jakarta. Semua bagaikan saudara, ku tak melangkah sendirian, satu mengalami masalah menjadi masalah bersama, saling membantu untuk tujuan yang jelas yang telah ditetapkan management. 

Jalan-jalan ke singapura ini dalam rangka pembubaran PKI, bukan Partai Komunis Indonesia ya, tapi 3 nama yang mutasi ke perusahaan lain dalam satu group. Parlindungan, Kunto Wibowo dan Irvan Maulana. Mereka tampak bahagia sekali bukan ?
Dari kiri ke kanan: Kunto, Parlin, Irvan


HARI PERTAMA

Berangkat ke bandara Soeta berdelapan di pagi buta dibagi dalam 3 kloter:
  • Kloter pertama diketua oleh ISU dan ditunggangi oleh PLN, IMN dan AA onal. Makasih ya AA dah mau pinjamin mobil. 
  • Kloter ke dua ini merupakan keluarga bahagia, WRU diantar oleh misua, secara izin pergi ke singapura diberikan setelah malam Jumatan ha ha ha ....
  • Kloter ke tiga ini berprinsip pada hemat pangkal kaya, pergi ke bandara naik taxi karena walaupun mereka tinggal berjauhan tetapi masih dalam 1 arah yang sama, KWO, LWI dan KSA.
Sampai di bandara kami sarapan pagi dulu berupa kue bika ambon, lemper dan risoles segitiga yang dibeli langsung di pasar Senen oleh suami LWI. Woowwwww luar biasa supportnya, kalau kita pergi pagi buta beli kuenya sepagi apa ya?

Tiba di bandara singapura seperti biasa pasti kita akan disambut taman bunga.

Keluar di imigrasi agak sedikit masalah. Sepertinya petugas imigrasi sudah dibriefing untuk selalu menanyakan tempat tinggal di singapura dimana, lengkap di kamar no berapa kepada setiap pendatang. Rata2 kami memang agak gelagepan karena kami tinggal di apartemen dan belum tahu lantai berapa apalagi no kamar berapa. Tetapi dengan sedikit diomelin untuk lain kali harus bisa jawab, kami semua akhirnya lolos imigrasi kecuali PLN.

Ada apa dengan PLN? 
Kayaknya tampangnya mencurigakan karena kelihatan masih mengantuk karena baru tiba dari korea dini hari tetapi langsung ke singapura di pagi buta. Dan akhirnya di bawa ke office imigrasi. PLN ditanya siapa tuhanmu? Siapa nabimu? Untuk mengetahui daya ingatnya, eh ternyata dia lupa, akhirnya dia nanya ke AA Onal ha ha ha ......

Itu versi candaan kami :)
Yang bener: paspornya baru, yang lama kadaluarsa, sehingga petugas mencurigai apakah ada modus. Dan ditanya di Singapura tinggal dimana? PLN tak bisa menjawab akhirnya nanya ke AA Onal.

"Lah emang kamu gak bawa paspor lama?"
"Aku tunjukin juga, di situ kan lengkap sampai eropa segala!"
"Justru mereka tersinggung, kamu sudah jalan ke eropa kenapa ke singapura belum ..." ha ha ha ....

Dari bandara kami langsung ke China Town, tempat apartemen yang kami tinggali berada. Sebelum check in, makan siang dulu. Untuk yang moslem cari makanan halal di Mc Donald, sedangkan yang nonmoslem cari makan sesuai selera mereka dan berikut nuansa makan siangnya :)

Selesai check in kamar di apartemen, kami langsung menuju sentosa merlion dan tak lupa pastinya kami narsis.





Dari sentosa merlion lanjut ke Universal studio, berikut foto narsisnya.
 Bersama sahabat karib / belahan jiwa
 PLN bilang : ehhh suruh acting sangar kok kayak gitu? Yang bener dong!
Dan inilah jadinya foto sangarnya. Kelihatan kan mana yang biasa marah? he he he ...
Kalau gue sih kirain actingnya sudah bener, orang nggak dicomplaint ha ha, setelah lihat hasil fotonya baru ketahuan kalau belum sangar juga, malah cool bro :)
 Sekarang gantian yang ceweknya nih, ini sudah dipilih foto terbaiknya ya ... :)
Dan endingnya kami semua bahagia hahaha

Lupakan pekerjaan sejenak, nikmati kebersamaan, ekspresikan dirimu, bersikaplah segokil mungkin, itu komitmen kami. Dan jadinya seperti ini.



Dari universal studio lanjut lagi ke museum madame tussaud. Tapi antriannya bro, puanjang banget. karena museum ini terhitung masih baru di sini sehingga peminatnya masih banyak. Karena kami sudah sering melihat museum madame tussaud di tempat lain (Hongkong, Bangkok, Shang Hai), bukannya nyombong ya, akhirnya kami memutuskan untuk tidak masuk. Lumayan jadi lebih hemat jadinya xixixixi...

Acara selanjutnya naik Luge. Luge adalah sebuah alat luncur beroda tiga tanpa motor, yang dapat kita duduki dan luncurkan dengan menarik kemudi sembari melesat menuruni bukit di trek jungle trail sepanjang 650 m menuju Siloso Beach. Namun sayang pas naik luge ini di akhir trek hujan deras sehingga kami agak kebasahan dan tidak mengabadikan photo, sedangkan photo dari pihak luge juga gak ada yang bagus. Untuk memperjelas Luge itu apa, saya pinjam kan photo dari blog sebelah ya.


Kami agak sedikit terlantar menunggu hujan reda.

Hujan reda, selanjutnya naik Skyride, semacam kereta gantung tetapi boxnya lebih terbuka. Namun karena habis hujan dan takut hujan lagi akhirnya kami naik dengan mantel plastik. Saatnya atur pasangan LWI-RLD, ISU-KSA (ISU milih KSA karena KSA punya tongsis dan masih perjaka pula), PLN-WRU, terakhir team si berat KWO-IMN. Kita tahu LWI takut ketinggian, makanya dipilih kira2 yang mampu menyakinkannya dan di pilih RLD. Setelah selesai naik baru ketahuan, tak tahunya RLD ternyata juga takut ketinggian. Jadi team LWI-RLD sama-sama takut ketinggian, berikut photo-photo narsisnya.


 Gak mau ahhh narsis pakai dibungkus plastik, mantel plastik mending ku lepas aja sambil naik Skyride
 IMN salah duduk, jadi bungkus plastik gak bisa dilepas
 Sama-sama takut ketinggian, alhasil photonya agak pucat
Narsis dengan tongsis

Sebenarnya dari pihak Skyride juga menyediakan photo buat tapi selain mahal hasil jepretannya kurang bagus. Contohnya team ISU-KSA, saat tiba saatnya harus keep smile, aku panngil untuk menoleh ke belakang untuk aku ambil photo dari belakang, si ISU jadinya keder dan kontroversi hati antara keep smile dan menoleh ke belakang. Namun karena rasa kesetia kawanannya tinggi akhirnya ISU dan KSA memilih menoleh ke belakang ha ha ...

Acara terakhir adalah nonton Wings of time, tontonan sinar laser dalam semburan / kabut air. Namun karena jaraknya agak jauh akhirnya kami persiapan dengan ke toilet dulu. Sambil nunggu ISU dan LWI keluar toilet, muncul ide iseng untuk photo dengan memperagakan gearakan maju maju maju cantiknya Syahrini.
 ISU dan LWI masih di toilet, KWO photografer

Complete version, KSA photografer.

Laper nih, makan siang dulu ya, walaupun waktunya sebenarnya sudah sore. Kami makan di KFC.

Tiba saatnya nonton Wings of time. Acaranya kurang bagus, malah masih lebih bagus yang ada di Monas.




Pesta kembang api di akhir acara wings of time

Malampun berlalu, tapi perjuangan belum selesai. Kami lanjutkan belanja di Mustafa. Tapi sebenarnya harga2 di Mustafa relatif lebih mahal dibandingkan di tempat lain, tapi kalau mau simple OK juga karena barang-barang yang dijual lumayan complete. Pulang dari mustafa ke apartemen menggunakan MRT terakhir jam 23:00, beruntung banget, kalau terlambat dikit aja, ke apartemen harus naik taxi.

HARI KE DUA
Dimulai dengan sarapan pagi di food court under ground apartemen. Menunya lumayan complete dan menu vegetariannya OK banget.

Berangkat ke garden by the bay dengan MRT. Gak ada matinye, ada aja kelakukan untuk berhappy ria. Coba lihat acting ini, gak ingat kalau dah pada uzur hehehe ...

Kalau yang di bawah ini ngapain ya? Mereka lagi acting menye.


Jadi di itenerary berikut:
Maksudnya menye mungkin menyeberangi, tapi ya udah karena suruh menye akhirnya kami photo dengan acting menye he he ....

Di stasiun MRT kami ke toilet dulu dan LWI keluar dari toilet terakhir. Muncul ide iseng kami tuk ngerjain LWI. Kita bersembunyi, dan ketika LWI keluar dari toilet LWI kebingungan dan mencari2 kami dan masuk ke dalam toilet lagi. karena tak tega akhirnya kami keluar dan photo narsis bersama.


Tiba saatnya sampai di garden by the bay. Dari depan garden ini kita sudah bisa berphoto dengan background the sky park sands.

Di Garden by the bay kami masuk ke Flower dome dan ke cloud forest. Di dalam flower dome suhu dan kelembaban udara dijaga sehingga tanaman dapat berbunga secara maksimal.
Lihat gayanya :)
Di flower dome ini saya memisahkan diri untuk hunting photo bunga2 yang indah dan beberapa kali minta orang yang kutemui untuk please take me a picture, ini contohnya:


Dan beberapa kali ketemu temen-temen di spot yang berbeda.



 Terakhir photo bersama sebelum keluar flower dome.

Tour dilanjutkan ke Cloud forest dome. Di Dome ini diset seperi pegunungan lengkap dengan tebing dan air mancurnya. Udara dibuat dingin ada hembusan angin buatan dan air terjun.





Dari cloud forest dome harusnya ke OCBC skyway tetapi karena pohonnya masih belum dirambati oleh tanaman akhirnya dicancel, habis kurang menarik sih, bayar pula, mending photo aja dari bawah he he ...
Oh ya, di sekitar skyway ini kami mendengar percakapan 2 orang bule yang lagi kenalan.
Cewek : Is it the way to flower dome?
Cowok : Yes, it is. Are you alone.
Cewek : Yes, I am alone.
Cowok : Could I go there together with you?
Cewek : oh why not?
Huahahaha dasar nguping and kepo deh. Ini aku share pembuatan pembelajaran karena ada 2 sahabat kami yang masih jomblo, peace ...
Ini adalah photo Garden by the bay (gedung flower dan cloud forest dome) yang diambil dari Skypark sands bridge.

Final destination seharusnya ke Skypark sands, tetapi karena kami sudah sangat terpuaskan dengan taman garden by the bay dan juga waktu yang sudah sangat terbatas, akhirnya kami putuskan untuk tidak ke Skypark. Namun saya ngerasa kalau ke singapura belum afdol/syah kalau nggak ke Marina Merlion, akhirnya temen-temen mau juga menemaniku ke merlion. Makasih ya ....
Di Marina ada sedikit cerita, WRU beli ice cream sandwich ala singapore yang penjualnya nenek-nenek. adahal maunya dibungkus dengan roti tawar, eh neneknya salah paham malah dibunggkus pakai wafer. Eh pas minta diganti dengan roti tawar neneknya ngomel gak karuan. Kasian neneknya hidup di singapura dengan tekanan ekonomi yang tinggi sehingga mudah sekali tersulut api amarah. Eh malah cerita nenk-nenek ha ha ha ..., mending kasih photo di merlion aja deh ... 


Saatnya kembali lagi ke apartemen untuk siap2 pulang, namun uang SGD nya masih banyak, akhirnya uang PLN dikasih ke pengemis di stasiun kereta :p

2 komentar: