Jumat, 12 Desember 2014

Kuala Lumpur 23-28 November 2014

Setiba di bandara internasional Kuala Lumpur, kesan pertama yang saya dapatkan adalah mirip dengan Bandara Soekarno Hatta. Yang unik dari bandara ini adalah: 
  1. Sebelum pengambilan bagasi kita harus melewati semacam shopping area terlebih dahulu yang ternyata area kedatangan dengan area keberangkatan jadi satu. 
  2. Bandara terdiri dari lebih dari 2 terminal yang sudah terintegrasi sehingga untuk ke terminal lain kita bisa naik Sky line (MRT). 
  3. Orang Indonesia pasti akan mulai senyum-senyum dengan kosa kata yang dipakai di bandara, misalnya “tuntutan bagasi” menggantikan kata di Indonesia “pengambilan bagasi”

Nah di sini saya akan sebutkan beberapa kata Malaysia yang artinya sangat significant berbeda dengan di indonesia:
Ronda : Patroli (polisi)
Pondok pengawal : pos satpam
Pelawat : Pengunjung
Ibu pejabat : Kantor pusat
Percuma : Gratis
Pantat : alat kelamin perempuan
Butuh : alat kelamin laki-laki
Aqua : banci
Jimat : hemat

Contohnya sepeti tertulis iklan di tiang Monorail berikut ini, lucu kan?

Kepergian saya ke Malaysia kali ini dalam acara APQC (Asia Pasific Quality Conference), semacam Konvensi Improvement tingkat internasional (Asia Pasifik) walaupun yang mengirimkan perwakilan hanya Malaysia, Indonesia, Singapore dan Thailand dengan total peserta 58 peserta. 
Acara openingnya sangat meriah ada beberapa penghargaan APQO (organisasi yang mengadakan APQC) dan gala dinner. Menu gala dinnernya adalah chine food.

Selain konvensi kami juga ada kunjungan company di Malaysia. Untuk team kami pergi ke Plus Malaysia, identik dengan Jasa Marga di Indonesia. DI ruang monitoring yang berbentuk seperti studio terpampang banyak sekali monitor CCTV dan computer untuk melihat CCTV untuk layanan informasi jalan toll.

Di Malaysia kami menginap di Prince Hotel, hotel bintang lima.

DI Kuala Lumpur fasilitas umum sudah sangat bagus sekali. Mulai dari monorail, kereta 2 gerbong dengan 1 rail yang biasanya railnya di atas, MRT, bus kota gratis, dan yang paling mengagumkan adalah fasilitas untuk pejalan kaki. Contohnya dari prince hotel sampai dengan petronas twin tower jaraknya sekitar 2.5 km, semua dapat ditempuh dengan jalan kaki, dalam ruangan indor full dengan AC. Sangat nyaman sekali, tanpa ada penjual asongan sepanjang perjalanan.
Photo jembatan laluan pejalan kaki dari princes hotel sampai KLCC (kuala lumpur convention center)

Photo laluan under ground dari KLCC sampai dengan petronas twin tower.

Satu hal lagi yang sangat menarik di kuala lumpur adalah kotanya sangat bersih sekali. Coba lihat photo sungai masjid jamek ini, nggak terlihat sampah sama sekali kan? DI sungai-sungai lain dan jalanan semuanya bersih dan terawat sekali.

Oh, ya saking kagumnya malah lupa bawa blog ini adalah blog travelling. Oke deh, saya akan cerita tempat tempat menarik di Kuala Lumpur.

1.      Petronas twin tower.
Gedung ini masuk dalam deretan gedung2 tertinggi di dunia. Gedung ini dibuat oleh petronas, kantor petronas ada di antara jembatan penyeberangan kedua gedung itu, sisanya disewakan sebagai kantor perusahaan-perusahaan lain.

Twin tower dari KLCC (kuala lumpur convention center)


Twin tower tampak depan

Twin tower di malam hari

2.    Masjid Nasional
Kalau Indonesia punya Masjid Istiqlal, Malaysia punya masjid Nasional. Masjid ini punya kubah berwarna hijau yang kalau dari luar tampak seperti payung yang terdiri dari 13 rangka yang menunjukkan 13 propinsi yang ada di Malaysia.




3.   Train Station


Dulunya waktu zaman penjajahan Inggris, stasiun ini menjadi stasiun pusat di Kuala Lumpur, tetapi saat ini pusat stasiun telah dipindah ke Central Kuala Lumpur. Saat ini stasiun ini masih difungsikan tetapi hanya menjadi salah satu stasiun pendukung saja.

4.   KTM berhad.
Gedung ini dulunya kantor stasiun zaman pemerintahan Inggris. Letaknyapun berseberangan dengan train station. Bangunan khas eropa sangat melekat di gedung ini.

KTM berhad tampak depan



KTM Berhad tampak samping

5.   Temple / kuil Sri Mahamariamman
Kuil ini letaknya tidak jauh dari central market, walaupun kami agak kesulitan mencarinya karena tidak ada di tourist map. Dengan berkonsep malu bertanya sesat dijalan, dengan bertanya pada orang di 3 area berbeda, akhirnya kami berhasil menemukan kuil ini. Kuilnya tidak besar tetapi patung-patungnya banyak dan detail. Gerbangnya dipenuhi dengan patung baik dari sisi luar maupun dari sisi dalam. Di dalamnyapun juga bersih terawat. Ada beberapa patung yang bisa dijadikan objek berphoto di dalamnya.





  
6.   Abdul Samat Building.
Gedung ini dulunya merupakan kantor gubernus Inggris. Saat ini dijadikan sebagai kantor kementerian kebudayaan dan pariwisata. Di depan gedung ini berupa merdeka square, lapangan luas dengan view yang sangat bagus. Gedung abdul samat ini sangat panjang.

Abdul Samat Building sebelah kiri
 Abdul Samat Building sebelah kiri
                                    Abdul Samat Building, Petronas Twin Tower dan KL Tower

7.   Istana Raja


Istana ini letaknya di bukit. Di Malaysia terdapat beberapa kerajaan, kalau gak salah ada 7, salah satunya kelantan, yang terkenal di indonesia terkait Manohara. Setiap 5 tahun sekali rajanya akan diganti, bukan dipilih oleh rakyat tetapi ditentukan dari hasil musyawarah antar kerajaan. Di depan gedung ini stanby 2 kuda besar yang diimport dari Eropa dan Timur tengah, lengkap dengan pengawal dengan seragam kerajaan stand by di atas kuda. 






8.    Kuala Lumpur Tower


Untuk menuju KL tower kami menggunakan monorail turun train station Bukit nanas. Dari stasiun perlu jalan kaki sekitar 15 menit dengan jalan sedikit menanjak. KL tower letaknya di atas bukit sehingga di gerbang KL tower disediakan mobil antar jemput gratis untuk menuju di bangunan KL tower. 

Mobil jemputan gratis menuju KL tower

Untuk naik ke puncak KL tower dikenakan biaya RM 90. Namun karena kami rasa ini terlalu mahal dan hanya dapat pemandangan dari spot-spot yang sudah kami dapatkan photonya sebelumnya akhirnya kami putuskan untuk tidak naik. Kami hanya berphoto ria saja di bawah KL tower.





9.   Batu Cuves
Batu Cuves berada di antara Kuala Lumpur dan genting sehingga sebenarnya kami hanya mapir saja. Batu Cuves adalah gua yang dijadikan tempat peribadatan agama Hindu. Jadi kombinasi antara gua dan kuil. Di pelataran terdapat patung yang cukup tinggi dan guanya berada di atas bukit. Untuk naik ke bukit harus melewat 272 anak tangga. Namun apa yang kami lihat di atas bukit sebanding lelahnya kami menaiki anak tangga. Guanya sangat indah dilengkapi dengan patung-patung khas Hindu dan juga dilengkapi dengan lampu sorot berwarna kuning. Ketinggian gua mencapai 100 meter.

 Patung Sri Subramania Swamy di pelataran Batu Cuves
 272 tangga menuju gua
 Pintu masuk gua


Ruangan di dalam gua

10.  Resort World Genting.
Resort World Genting adalah resort di puncak bukit yang dilengkapi dengan banyak hotel yang terintegrasi satu sama lain. Saat ini terdapat 5 hotel dengan lebih dari 10.000 kamar hotel.
Untuk menuju ke resort kami naik kereta gantung yang jaraknya sekitar 3 km. Selama naik kereta gantung kami bisa menikmati pemandangan pegunungan yang sangat indah hingga akhirnya kami sampai resort lengkap dengan kabut tebalnya.

Naik gondola menuju puncak Genting melewati hutan di pegunungan
Jumlah gondola banyak sekali dan pemandangan alamnya sangat exotik sekali
Sampai puncah bukit nampak lah resort yang berkabut
 Photo hotel tampak depan
 Di dalam resort world ini terdapat beberapa fasilitas mulai dari game station, wahana dunia fantasi, tempat bowling, Ice world, museum believed or not, casino, toko-toko dan buanyak sekali restaurant. Namun karena banyak sekali area indoor, saya merasa suasana dingin di puncak bukitnya malah hilang. Namun kami masih bisa menikmati beberapa area outdoornya. Dari dalam kamar kami bisa melihat pemandangan pegunungan yang sangat indah pula.







Oh ya, untuk wisata belanja kita dapat pergi ke sungai wang semacem ITC, kemudian bisa juga ke Central market. Harga di central market lebih murah dibandingkan dengan di Sungai wang. Di Central Market / pasar seni, kita bisa dapatkan barang kerajinan dan pakaian dengan harga sangat miring walaupun belum di tawar. Jika beli banyak juga masih dapat discount.

 Di samping central market ada Kasturi walk yang juga ada penjual barang kerajinan dengan harga yang bisa lebih murah dari pada di central market. Tapi hati-hati jika kita tak tahu harga bisa dapatkan lebih mahal dari pada di central market.

Tak jauh dari central market kita juga bisa ke china town yang lokasinya di petaling street.
 Makan es cream di china town
Untuk belanja cokelat ada tempat namanya chocolate kingdom. DI tempat ini kita dijelaskan cara pembuatan coklat dan dapat mencicipi berbagai coklat dengan berbagai pilihan rasa seperti almond, mangga, durian, tiramisu, cabe dan masih banyak lagi. Hanya saja harganya memang mahal. Untuk beli tidak merekomendasi karena faktor mahal tapi kalau mau sekedar cicip-cicip dijamin bisa kenyang ha ha ha ...
Untuk wisata kuliner, di kuala lumpur saya sempat diajak makan di di restaurant Sakura yang menunya agak unik. Ada kue yang dibentuk seperti ayam, jika dibelah di dalamnya ada kari ayam yang dibungkus dalam palstik.



Ada juga restaurant Saloma, all you can it, dengan berbagai makanan seperti aneka salad, aneka buah, menu vegetarian, menu daging dan ikan, menu sate, menu desert dan masih banyak lagi sampai bingung mau makan yang mana. Di restaurant ini diberikan hiburan juga berupa musik dan tarian tradisional. Di Saloma saya tertarik untuk makan produk olahan kepting, menu vegetarian Ikan dan sayuran.


Untuk kuliner di Genting, kita bisa dapatkan yang fast food atau buffet. Untuk Buffet kita bisa makan di First world cafe yang menu favoritku adalah kerang ijo, rasanya gurih dan mantap sekali, semacam rendang dan ayam.


 Makan siang di First Word cafe, Genting

Untuk makan pagi, kami juga makan di buffet Coffee terrace yang menunya juga pilihannya banyak sekali. Kali ini saya pilih menu yang agak sehat berupa chinese food.


Febry dan Kunto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar